Tempat dudukmu yang kosong seperti mimpi transparan
Menyelimutiku dengan hampa
Aku memegangi hatiku yang kaku
Lagi hari ini
Saat-saat bersamamu seperti bayanganku
Selalu ada di tempat yang sama
Membuat hari-hariku begitu berat seperti awan nan rendah
Saat angin dingin berhembus
Akankah kita menghilang?
Tempat duduk kosong dari kenangan pelarian itu
Bisakah kau mengakuinya?
Masih di hatiku
Jalan yang menghubungkan kita
Tampilan yang kita berikan satu sama lain
Namun hari-hari itu telah berbalik
Membuatku sedih
Saat angin dingin berhembus
Akankah kita menghilang?
Tempat dimana kenangan selalu terngiang
Bisakah kau menyerahkan semua itu?
Jika air mata nan panas menghapus tempat itu
Apakah semuanya kan hilang tuk selamanya?
Jika hati yang mati rasa ini mengisi ruang ini
Apakah aku bisa hidup sampai hari ini?
Tempat duduk kosong dari kenangan pelarian itu
Dapatkah kau melihatnya?
Jika aku mengisi kursi ini dengan perasaanku yang tanpa henti
Maukah kau kembali padaku?
Kursi kenangan yang semakin jauh
Sekarang
Menyelimutiku dengan hampa
Aku memegangi hatiku yang kaku
Lagi hari ini
Saat-saat bersamamu seperti bayanganku
Selalu ada di tempat yang sama
Membuat hari-hariku begitu berat seperti awan nan rendah
Saat angin dingin berhembus
Akankah kita menghilang?
Tempat duduk kosong dari kenangan pelarian itu
Bisakah kau mengakuinya?
Masih di hatiku
Jalan yang menghubungkan kita
Tampilan yang kita berikan satu sama lain
Namun hari-hari itu telah berbalik
Membuatku sedih
Saat angin dingin berhembus
Akankah kita menghilang?
Tempat dimana kenangan selalu terngiang
Bisakah kau menyerahkan semua itu?
Jika air mata nan panas menghapus tempat itu
Apakah semuanya kan hilang tuk selamanya?
Jika hati yang mati rasa ini mengisi ruang ini
Apakah aku bisa hidup sampai hari ini?
Tempat duduk kosong dari kenangan pelarian itu
Dapatkah kau melihatnya?
Jika aku mengisi kursi ini dengan perasaanku yang tanpa henti
Maukah kau kembali padaku?
Kursi kenangan yang semakin jauh
Sekarang
Comments
Post a Comment