Bisakah aku mencintaimu?
Bisakah aku memelukmu dengan lembut?
Lampu di dalam hatiku yang gelap tlah dimatikan
Lalu kau masuk seperti bintang
Jalanan air mata yang aku jalani setiap hari
Hari-hari panjangku yang hanya dipenuhi kekhawatiran
Kau mengisi semua itu tanpa ada ruang kosong
Lalu aku diwarnai dengan cahaya putih
Aku begitu bahagia, rasanya seperti mimpi
Karna itu air mata yang ku tahanpun kini menetes
Jalan musim semi, musim dingin yang ku tunggu
Apakah itu seperti hatiku?
Bahkan jika cinta ini mekar dan layu dalam satu saat
Bahkan jika itu menjadi hujan yang tak kunjung berhenti dan menyedihkan
Aku tak akan melangkah mundur seperti orang bodoh
Karena kau adalah segalanya bagiku
Aku memejamkan mata namun kau tak kunjung pudar
Aku berbalik namun kau tak pergi jauh
Dalam hatiku yang beku yang menghindari cinta
Kau masuk ke dalamnya
Aku begitu bahagia, rasanya seperti mimpi
Karna itu air mata yang ku tahanpun kini menetes
Jalan musim semi, musim dingin yang ku tunggu
Apakah itu seperti hatiku?
Bahkan jika kau meninggalkanku seperti angin yang lewat
Bahkan jika ucapan selamat tinggal menjadi kata yang menyakitkan
Aku tak akan menyesalimu seperti orang bodoh
Karena kau adalah takdirku
Aku melihatmu
Aku jatuh cinta padamu
Tanpamu, aku tak bisa menjadi diriku sendiri
Apa kau tahu itu?
Dirimulah yang aku cinta
Dirimulah yang aku cinta
Dirimulah yang aku cinta
Dirimulah yang aku cinta
Comments
Post a Comment